Rabu, 27 Oktober 2010
Rabu, 22 September 2010
Selasa, 06 April 2010
PESONA KEAJAIBAN GUNUNG TALAMAU
Potensi wisata alam Gunung Talamau dan Gunung Pasaman yang dimiliki oleh Pasaman Barat adalah sebuah anugrah tuhan yang disyukuri dimana puncaknya memberikan keindahan yang tak terkira,dari tahun ke tahun puncak ini tak pernah sepi dari para pecinta alam untuk melakukan pendakian
Gunung Talamau nan megah, terletak di Jorong Pinagar Nagari Aur Kuning Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasbar, kayu yang manjulang tinggi menandakan Gunung Talamau memang masih asri, mempunyai ketinggian sekitar 2900 Km diatas permukaan laut, Talamau didampingi Puluhan Air terjun, serta puncaknya dihiasi belasan telaga dan dikelilingi hamparan warna-warni bunga membuat keindahan Gunung Talamau semakin memikat hati.
Dari penelusuran Tapajalak Team dengan kalau kita mau mendaki ke Gunung Talamau bisa melewati Jorong Pinagar dan Jorong Lubuk Landur, untuk tahap awal untuk melakukan perjalanan menuju puncak G Talamau dapat dimulai dari pusat Kota Kabupaten Pasbar yakni Bundaran Simpang Empat Kecamatan Pasaman.
Dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat menuju Simpang Pintu Air irigasi DI pinagar kita juga bisa melalui rute di Jorong Lubuk Landur, persis di kaki Gunung tersebut kemudian baru diteruskan dengan berjalan kaki dengan rute pendakian yang cukup menantang memakan waktu hingga mencapai sekitar 1 jam,
Barulah akan mencapai selter pertama yakni Bukit Harimau Campo, di bukit Harimau Campo ini para pendaki dapat bermalam dengan mendirikan tenda, atau hanya sekedar bisa juga melapas lelah sejenak, sambil menikmati keindahan dengan memandang lepas bagaimana Tatanan Kota Simpang Empat, dan Indahnya matahari sore yang tenggelam di Pantai Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisia.
Selain beristirahat sambil menikmati pemandangan indah dari Bukit Harimau Campo sekitar 100 meter pendaki juga dapat menikmati indahnya air terjun lenggogeni, kabarnya air terjun tersebut mempunyai legenda yang menarik untuk diketahui, konon ceritanya air terjun lenggogeni merupakan tempat pemandian para putri raja pada zaman dahulu.
Usai beristirahat dibukit harimau campo, perjalanan kemudian diteruskan menuju selter selanjutnya yakni selter II atau biasa dikatakan para pendaki yakni Rindu Alam, dengan menempuh perjalanan sekitar 4 jam, para pendaki harus ekstra hati-hati sebab untuk menuju Rindu Alam harus melewati beberapa anak sungai dengan bebatuan yang licin, jalan setapak yang menantang serta ditambah binatang penghisap darah yakni pacet (Sejenis Lintah) yang siap menempel dan menghisap darah para pendaki.
Selain beristirahat dan mengisi air untuk perbekalan minum ke selter selanjutnya, dikawasan rindu alam pendaki dapat juga memeriksa pacet yang menempel dikaki atau ditangan.
Sementara dari rindu alam menuju selter III atau Bumi Sarasah perjalanan pendakian akan memakan waktu sekitar 6 jam.
Setelah mencapai Bumi Sarasah, kemudian para pendaki akan menjelajahi pendakian yang paling menantang yakni rute menuju paninjauan atau selter IV ,dengan jalan bebatuan yang terjal disini pendaki akan semakin teruji kalau tidak hati-hati akan tergelincir karena bebatuan yang terjal dan licin perjalanan dari Bumi Sarasah menuju paninjauan memakan waktu sekitar 4 jam
Setelah melakukan pendakian yang bertahap mulai dari selter I, II, III dan IV, akhirnya sampai di Padang siranjano, tidak lupa kami mengucapkan “ Assalamu’alaikum “ ketika memasuki Kawasan Padang Siranjano karena disini tempatnya belasan telaga, seperti talago Biru., Talago Rajo Bagindo, Talago Puti, Talago Lumuik dan talago lainnya.
Setelah satu hari berjalan akhirnya cita-cita tercapai yakni sampai di Puncak tertinggi atau TOP Talamau Puncak Rajawali, ketinggian sekitar 2900 Meter diatas permukaan laut, di puncak talamau letih,lelah tak terasa lagi indahnya alam menjadi obat bagi kami, indahnya ciptaan tuhan memang tiada duanya sejauh mata memandang,” Talamau Aku Cinta Kamu “ setelah puas memandang alam bebas dari Puncak G. Talamau , kami mengambil gambar, kami kembali dengan memakan waktu sekitar 6 jam untuk ke kota simpang empat.
Kamis, 07 Januari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)